Selasa, 17 Mei 2016

PENDAPATAN NASIONAL




               A. Pendapatan Nasional                        
Berikut akan dijelaskan beberapa penjelasan mengenai hal yang menyangkut pendapatan nasional. 
A.    Pengertian pendapatan nasional
 Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terkihat tungkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasionak suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih ( sangat ) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. 


B. Konsep Pendapatan Nasional Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional 

·         Produk Domestik Bruto ( GDP ) 
Sebelum kita dapat menghitung pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto/ Gross Domestik Bruto, karena PDB merupakan salah satu instrumen penting untuk dapat menghitung pendapatan nasional. Produk domestik bruto ( Gross Domestic Product ) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasikan oleh unit – unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara ( domestik ) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang – barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karena jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/ kotor. 
Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu : 
1. PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat dinamika / perkembangan struktur ekonomi yang rill pada tahun tersebut.
2. PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya, jika kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/ harga suatu produk tiap tahun berubah – ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya. 



·         Produk Nasional Bruto ( GNP ) 
Produk Nasional Bruto ( Gross National Product ) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara ( nasional ) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Jadi Produk Nasional Bruto ( PNB ) / Gross National Product ( GNP ) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor – faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut, atau dengan kata lain PNB / GNP adalah jumlah Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri ( penghasilan neto ) adalah penghasilan dari wrga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negar lain yang bekerja di dalam negeri. 
            Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 
PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri ( Net Factor Income from Abrood ) 
Dimana, 
 PNB = Produk Nasional Bruto / Gross National Product ( GNP ) ü
 PDB = Produk Domestic Bruto / Gross Domestic Product ( GDP ) ü
Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luarü negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri. 
Contoh : 
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp. 2,000,000.00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp. 3,000,000.00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp. 1,000,000.00. Maka PDB ( GDP ) = Pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp. 2,000,000.00 + Rp. 3,000,000.00 = Rp. 5,000,000.00 Penghasilan Neto = pendapatan Ali – pendapatan Paul = Rp. 1,000,000.00 – Rp. 3,000,000.00 = - Rp. 2,000,000.00 Dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah : 
PNB ( GNP ) = PDB + Penghasilan Neto = Rp. 5,000,000.00 + ( -Rp. 2,000,000.00 ) = Rp. 3,000,000.00 - 

·         Pendapatan Nasional Neto ( NNI ) 
Pendapatan Nasional Neto ( Net National Income ) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan : NNI= GNP – Depresiasi – Pajak tidak langsung. 



Conth : 
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 miliar rupiah, sedangkan depresiasi / penyusutan sebesar 104.337,9 miliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 miliar maka : 
NNI = 2.007.191,1 – 104.337,9 – 85.272,2 
              = 1.817.519 miliar. 



·         Pendapatan Perseorangan ( PI ) 
Pendapatan perseorangan ( Personal Income ) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer ( transfer payment ). Transfer payment adalah penerimaan – penerimaan yang bukan merupakan balas jasa prouksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan ), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). 
Rumusan untuk menghitung PI adalah : PI = NNI – ( Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment )

·         Pendapatan yang siap dibelanjakan ( DI ) 
Pendapatan yang siap dibelanjakan ( Disposible Income ) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposible income ini diperoleh dari personal income ( PI ) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung ( direct tax ) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Disposible Income merupakan pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung. 
             Rumusan untuk menghitung DI adalah : 
DI = PI – Pajak Langsung 
Tabungan ( saving ) yang disimpan di lembaga keuangan resmi ( Bank ) akan dapat menambah pendapatan nasional karena saving ini akan di manfaatkan untuk investasi, lewat investasi inilah pendapatan nasional dapat meningkat. Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan aka terlihat seperti di bawah ini : 
GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI 
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka :

 GDP                                     Rp. 100,000.00 
Pendapatan Neto dari LN     Rp.   10,000.00.- 
GNP                                    Rp.   90,000.00 
Depresiasi / Penyusutan        Rp.     5,000.00.- 
NNP                                   Rp.   85,000.00 
Pajak tidak langsung            Rp.     3,000.00.-
NNI                                    Rp.   82,000.00 
• Laba ditahan Rp. 7,500 
• PPh Persh.   Rp. 2,500 
• Iuran Sosial  Rp. 1,000 + 
                 Rp. 11,000.00- 
 PI                                      Rp. 71,000.00 
Pajak Langsung                  Rp.  5,000.00.- 
DI                                      Rp. 66,000.00 
Konsumsi                          Rp. 47,000.00.- 
Tabungan ( saving )            Rp. 19,000.00 


C.Penghitungan Pendapatan Nasional 
            Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu : 
1)      Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan ( upah, sewa, bunga, dan laba ) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor – faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. 
Penghitungan pendapatan nasioanl dengan metode pendapatan, pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima sector – sector produksi dengan cara sebagai berikut :
1.       Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya. 
2.      Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari penggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani. 
3.      Pendapatan Sewa Merupakan baas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi. 
4.      Bunga Netto Bunga neto dibayar oleh perusahaan dikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri. 
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut 
NI = Yw + Yr + Yi + Yp 
Keterangan : 
NI = Pendapatan Nasional 
Yw = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya 
Yr = Pendapatan bersih dari sewa 
Yi = Pendapatan dari bunga 
Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan 

2) Pendekatan Produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Ketika menghitung pendapatan nasional harus dihindari terjadinya perhitungan ganda. Oleh karena itu, pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah ( bukan nilai jual ) seluruh barang dan jasa yang dihasilkan. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adala nilai jasa dan barang jadi ( bukan bahan mentah atau barang setengah jadi. Apabila di suatu Negara terdapat sektor, yaitu sektor ekstraktif ( E ), agraris ( A ), industry ( I ), niaga/ perdagangan ( N ), dan jasa ( J ),maka nilai yang diperoleh disebut national income yang dirumuskan sebagai berikut : 
NI = E + A + I + N + J 
Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah hasil barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat atau negara dalam satu tahun. Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Hal ini berarti bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar ( NI ) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar. Nilai pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai – nilai tambahan yang diciptakan oleh tiap – tiao sektor yang ada dalam perekonomian. Seluruh nilai tambahan yang diciptakan dalam suatu sektor merupakan nilai produksi dari sektor tersebut yang disumbangkan kepada pendapatan nasional. Selain untuk menunjukkan besarnya kontribusi dari tiap – tiap sektor ekonomi kepada pendapatan nasional, penghitungan dengan cara produksi dilakukan hanya dengan menjumlahkan nilai – nilai tambahan yang diciptakan adalah dengan tujuan untuk menghindari penghitungan 2 kali. 
3) Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam satu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu : Rumah tangga ( Consumption ), pemerintah ( Goverment ), pengeluaran investasi ( Investment ), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ( X – M ) Pendekatan ini dapat dirumuskan : 
PDB = C + I + G + ( X – M ) atau PDB = C + S + G + ( X – M ) 
Keterangan : 
PDB : Produk Domestik Bruto 
C : Konsumsi rumah tangga 
I : Investasi 
S : Tabungan 
G : Pengeluaran pemerintah 
X : Total Expor 
M : Total Impor 










D.    Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional 
Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu  dan mendapatkan data – data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negra dalam waktu satu tahun. Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri ; 
1.      Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini. 
2.      Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta pendapatan antar daerah juga akan lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian di Negara ini dapat ditingkatkan. 
3.      Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan sektor – sektor tertntu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional agar dapat lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang, serta dapat menentukan sektor mana saja yang menjadi anadalan untuk meningkatkan pendapatan nasional. 
4.      Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini untuk masa yang akan datang. 
Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerinth, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan rakyat. 

E. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional 
1)      Permintaan dan penawaran agregat 
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang – barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor – sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang – barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan – perusahaan dengan tingkat harga tertentu. 
2)      Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan – perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adannya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran. 
3)      Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang – barang dan jasa dalam perekonomian dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan. 
4)      Investasi Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada barang kapital baru dan tambahan untuk persediaan. contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investsi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.  
                                    

                                     




 SUMBER: 

http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/faktor-yang-mempengaruhi-pendapatan.html 
http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/pendapatan-nasional-2/ http://murnywantis.wordpress.com/2013/07/03/ringkasan-materi-pendapatan-nasional/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar